true }); Jual cincin kawin murah, jual cincin kawin berlian, jual cincin nikah, jual cincin tunangan, jual cincin perak murah, jual cincin paladium murah, jual cincin platina, jual cincin emas putih, buat cincin emas, toko emas

cincin tunangan love

cincin tunangan love






Harga Cincin :



Perak mulai dari Rp.750.000 (sepasang)

Paladium mulai dari Rp 3.200.000 (sepasang)

Emas mulai dari Rp.5.000.000 (sepasang)

Platina mulai dari Rp.9000.000 (sepasang)



untuk informasi lebih menyeluruh silahkan hubungi :



WA : +6282282124840

Gmail : azisrama33@gmail.com



Mencari Cincin Terbaik Bagi Pernikahanmu

Ilustrasi cincin pernikahan. Instagram/@rock.ology

Ilustrasi cincin pernikahan. Instagram/@rock.ology

Oleh: Joan Aurelia - 18 April 2018
cincin tunangan love
Dibaca Normal 3 menit

Berlian tidak jarang jadi tumpuan untuk cincin tunangan love. Namun sekarang tidak sedikit anak muda menggali cincin nikah yang lebih murah dan unik.

tirto.id - Frances Gerety merupakan sosok yang menciptakan berlian menjadi benda idaman tidak sedikit wanita. Ia membuat kalimat A Diamond is Forever yang tercantum di material promosi produsen perhiasan berlian De Beers pada 1943. Saat tersebut De Beers sedang menempuh teknik untuk bangkit dari kerugian sekitar 20 tahun yang disebabkan oleh krisis ekonomi global. Sejak didirikan pada tahun 1888 hingga masa krisis finansial dunia selesai, lini perhiasan ini tidak begitu populer. Masyarakat melulu memandang berlian sebagai barang super eksklusif.



Kalimat Gerety menciptakan De Beers meraih deviden dan menguasai pangsa pasar. Gerety buat berlian jadi benda yang mesti terdapat dalam suatu pernikahan. Dalam waktu tidak cukup dari 10 tahun, hadir perkataan ‘seorang perempuan belum dapat dikatakan telah bertunangan kecuali ia sudah mengenakan cincin berlian’. Kata-kata itu dibacakan oleh semua pedagang perhiasan di Amerika Serikat. Kepopuleran De Beers hingga ke Jepang, Tiongkok, dan India.
cincin tunangan love


Kesuksesan tersebut membuat De Beers terus merekrut Gerety. Wanita yang saat tersebut bekerja pada perusahaan periklanan N.W.Ayer ini lantas membuat kalimat promosi yang kian menandakan berlian yang tak lekang zaman laksana ‘Wear our diamonds as the night wears its stars, ever and always.... for their beauty is as timeless.’



Baca juga:

Menanti Kilau Harga Emas

Mendulang Pajak dari Para Pembeli Emas



De Beers berjaya hingga sekarang. Mereka punya andil besar pada banyaknya berlian yang ditatah pada cincin kawin. Tahun lalu, mereka memperhitungkan dana 140 juta dolar guna pemasaran. Sekilas terlihat amat besar, namun jumlah ini ideal untuk De Beers menilik potensi konsumen milenial yang sedang tumbuh pesat.
cincin tunangan love


“Berlian bukan mengenai hal yang dapat dibeli, tetapi mengenai hal yang diinginkan. Kesan tersebut yang berkeinginan kami ciptakan,” kata Nimesh Patel, Chief Financial Officer De Beers yang tengah berupaya unik minat 400 juta milenial di Tiongkok dan India.



Saat De Beers berupaya meraih pasar milenial, WP Diamonds, platform jual beli perhiasan mengerjakan penelitian yang hasilnya mengindikasikan perilaku sejumlah milenial terhadap berlian. Dalam riset itu dilafalkan bahwa ternyata 37 persen milenial berniat memasarkan cincin tunangan guna membiayai kebutuhan lain yang dirasakan lebih penting. Bahkan 55 persennya memasarkan berlian dan perhiasan sentimental lain guna kepentingan masa depan. Ini dapat dianggap kabar buruk untuk perusahaan berlian, sejumlah 69 persen narasumber milenial mempertimbangkan cincin tunangan love pilihan di samping dari berlian.



"Jelas ada evolusi ke arah pilihan pilihan yang pada kesudahannya memengaruhi industri berlian dan pertumbuhannya. Bahkan mereka yang hendak cincin bagus lebih memilih pasar cincin bekas untuk melakukan pembelian cincin dengan harga yang lebih masuk akal," kata Andrew Brown, Presiden WP Diamonds.

cincin tunangan love

Perkataan Andrew serupa dengan yang terjadi di dalam negeri. Di samping eksistensi toko-toko perhiasan premium, hadir jenis usaha kecil menengah yang memperdagangkan cincin pernikahan dan pertunangan. Mereka memasarkan barang-barang secara daring. Medium yang efektif dipakai ialah Instagram. Jenis usaha ini menarik untuk kaum milenial.



“Saya menyaksikan desain cincin pernikahan kini sudah begitu eksploratif. Trennya sederhana minimalis. Saya setuju dengan tren ini sebab sebenarnya nikah tersebut nggak ribet jadi mestinya printilan semacam cincin pun tidak boleh buat ribet. Harganya juga sekarang tidak sedikit yang terjangkau. Bisa bikin sendiri pun desainnya,” kata Pritha Moniaga yang bakal menikah tahun ini. Ia membuat susunan produsen cincin pernikahan yang akan ditemui di antaranya Rock.ologist dan Hunt of Hounds .



Infografik Cincin Kawin





Rock.ologist diresmikan pada tahun 2016. Kini usaha kepunyaan Muhamad Arsya ini melayani 40-50 pesanan cincin pernikahan masing-masing bulan. Harga sepasang cincin mulai dari Rp2,2 juta. Konsumernya berusia 21- 27 tahun. Arsya memakai material perak, kuningan, dan tembaga. Selain menggunakan berlian lokal, ia pun mengimpor dari Amerika Serikat, Kongo, India, dan Thailand.


cincin tunangan love
“Saya impor yang ukuran karatnya kecil. Saya jual mulai dari harga Rp1,3 juta. Lewat brand  ini saya hendak menunjukkan ke publik bahwa terdapat berlian pribumi yang harganya terjangkau," kata Arsya.



Bisnis itu berawal dari desain cincin pernikahan yang ia bikin sendiri. Tema yang ia pakai bertajuk rustik. Saat tersebut sepuluh hari sebelum pernikahan, ia masih terus mencari. Arsya hendak cincin yang mempunyai tekstur kulit kayu. Sedangkan istri hendak cincinnya berbentuk ranting yang dilengkapi satu berlian.



Ketika cincinnya selesai, tidak sedikit kawan-kawannya yang tertarik dengan desain buatannya. Kesempatan itu diciduk oleh Arsya dengan menjalankan bisnis cincin pernikahan. Sampai ketika ini ia tidak sedikit menerima pesanan cincin berwarna abu-abu tua atau hitam dengan satu berlian yang bentuknya tidak dipoles atau dicukur rapi.



“Bisa jadi berlian masih digemari karena asal katanya yang berisi arti tidak terhancurkan. Berlian juga dirasakan sebagai batu sangat keras sebab hanya dapat dipotong atau disusun oleh sesama berlian,” ujarnya.

cincin tunangan love

Sebanyak 80% konsumer Rock.ologist lebih suka mencontoh desain perhiasan yang telah pernah Arsya buat. Kini ia tengah mengeksplorasi jenis desain beda di luar rustik. Ia tertarik guna mengembangkan pola geometris. Berdasarkan keterangan dari Arsya desain itu berpotensi jadi tren di lantas hari.



Baca juga:

Para Pencari Bonanza Bongkahan Emas

Kecemasan Karena Mendamba Pernikahan

cincin tunangan love

Di samping Rock.ologist, terdapat pula Hunt of Hounds. Nama brand  ini kian santer terdengar sesudah produknya digunakan oleh biduan Andien. Pendiri brand  ini ialah Sabrina Johnson, orang Indonesia yang bermukim di Kanada dan menciptakan cincinnya di Bali.



Saat ini, Hunt of Hounds rata-rata menciptakan cincin pernikahan sejumlah dua sampai tiga pasang dalam seminggu. Material yang dipakai ialah sterling silver dan emas murni 10, 14, 18, dan 22 karat. Berlian yang sekarang laris dipakai ialah grey diamond dan salt and pepper diamond.



“Kualitasnya sering dirasakan rendah tapi sebetulnya punya durabilitas yang sama dengan flawless diamond. Tampilannya lebih menarik dan natural. Tidak terdapat yang sama,” kata Sabrina lewat surel.
cincin tunangan lovecincin tunangan love


Pelanggan yang datang padanya merupakan orang yang tidak dapat menemukan model cincin pernikahan di toko perhiasan besar. Sabrina menyatakan pantang menciptakan cincin dari model yang telah pernah terdapat di pasaran. Ia menawarkan konsumer jasa custom from scratch. Sabrina menggarap sendiri gagasan dan sketsa perhiasan guna konsumen.



“Karena untuk saya, cincin pernikahan tersebut harus personal, sarat arti, dan kuat.”

Untuk pemesanan, hubungi kami melalui kontak yang tersedia berikut:

Chat WhatsApp Kirim SMS Telpon

Sponsor